Selasa, 18 Desember 2018

Hypnotherapy



HIPNOTERAPI


Jadi hipnoterapi itu apa? Sebelum menjawab itu, maka kita perlu pahami apa itu hypnosis.

Apa itu hypnosis? Adalah suatu kondisi ketika kita berada dalam suatu kondisi mental hypnosis.

Kondisi mental hypnosis itu kayak apa? Kondisi mental yang tenang, rileks, tanpa perlawanan dari pikiran kita, tidak ada defense mechanism, kita santai, rileks, menerima apapun yang dikatakan oleh terapis.

Itu namanya kondisi hypnosis.

Tapi kondisi hypnosis ternyata tidak hanya ada di situasi teraputik saja. Kondisi hypnosis itu juga bisa terjadi ketika anda sedang membaca, ketika anda sedang santai-santai, ketika anda sedang menyetir mobil.

Oleh karenanya kondisi hypnosis itu bisa di artikan menjadi dua hal.


Pertama, kondisi hypnosis itu memungkinkan menerima sugesti.

Kedua, kondisi hypnosis itu, menghubungkan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.


Artinya kondisi hypnosis yang pertama, menerima sugesti karena pikiran kritis tidak aktif atau sedang rileks. Sehingga untuk masuk ke pikiran bawah sadarnya itu mudah.

Yang kedua, ketika pikiran sadar dan pikiran bawah sadar terhubung,

Kalau kita nyetir mobil, kira-kira kita mikir enggak? Tapi enggak terlalu mikir seperti kita baru belajar kan?!

Disitu ada reflek, ada keotomatisan, nah itu sebenarnya juga kondisi hypnosis. Tapi kondisi hipnosisnya berbeda.

Jadi dia mengakses mudah memori jangka panjang yang sudah terlatih.

Banyak orang/psikoterapis membeda-bedakan teknik hipnoterapi dengan teknik lain.

Karena mungkin mereka tidak memahami esensi dari hypnosis yang sebenarnya. Meskipun kita melakukan Cognitive Behavior Therapy, kalau klien tidak bisa baik sama kita, belum terjalin rapport., belum terjalin unconscious connectedness, tidak ada keterhubungan bawah sadar, maka klien kita tidak akan mau di lakukan intervensi.

Beberapa orang mudah sekali untuk menjalin kedekatan dengan kliennya, mereka bisa memposisikan bagaimana harus bicara dan bersikap kepada orang lain, sehingga klien mereka mudah merasa nyaman dengan mereka.

Jadi ketika seseorang itu sudah dekat, atau merasa bahwa orang yang membantunya adalah sebagai figure otoritas, maka pikirannya itu tidak akan mengkritisi. Sehingga apa yang dikatakan oleh terapis langsung menjadi sugesti.

Pembelajaran pikiran bawah sadarnya langsung terjadi. Langsung masuk ke longterm memory.

Berdasarkan hal ini, dalam psikoterapi komunikasi kita harus baik. Dan dalam hal ini kita harus mengerti bagaimana orang lain itu “mau” memasukan apa yang kita bicarakan kedalam pikirannya, momen-momennya seperti apa, caranya seperti apa, global beliefnya apa sehingga kita bisa masuk.

Misalkan, saya ngomong tentang kekayaan, bagaimana memperoleh kekayaan pada orang yang percaya bahwa uang itu haram. Tidak akan bisa. Global beliefnya tidak memungkinkan diberi informasi tentang kekayaan.

Berarti kita harus ubah global beliefnya dulu.

Kalau anda pernah sekolah atau kuliah mendapat guru atau dosen yang enak ngajarnya. Ngomong sedikit trus anda tertawa tapi inget semua, nah itu berarti dosennya benar-benar mengerti bagaimana pikiran bawah sadar manusia itu menyerap.

Jadi hypnosis itu sebenarnya tidak harus dengan hipnoterapi. Konseling biasapun itu sebenarnya bisa melakukan hypnosis. Kalau itu konselingnya bagus, itu sebenarnya kondisi hypnosis juga. Ada lho konselor-konselor yang ngasih konseling ke orang, tapi orang tidak trust, tugas yang diberikan tidak dijalani,..

Jadi, hypnosis itu yang pertama, ketika pikiran sadar kita sedang santai, bisa memasukan sugesti dari luar. Yang kedua, bisa juga ia sedang mengalami suatu keterhubungan dengan pikiran bawah sadar, reflek-reflek tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar