Jumat, 30 September 2016

Hypnotherapy Untuk Kesehatan


Apabila Anda atau kerabat Anda mengalami hal ini: sakit pada suatu bagian tubuh yang berulang, sementara pada pemeriksaan fisik maupun penunjang (laboratorium klinis, radiologi dsb) tidak diketemukan adanya kelainan, besar kemungkinan yang Anda atau kerabat Anda alami adalah gangguan psikosomatis.

Psikosomatis berasal dari kata psycho (jiwa) dan soma (tubuh, jasad)yang merujuk kepada keterkaitan antara adanya ketidakberesan dalam keseimbangan jiwa dengan kemunculan gejala sakit yang dirasakan oleh tubuh. Sudah kita kenal istilah mens sana in corpore sano, bukan? Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.Ternyata juga berlaku sebaliknya, tubuh yang sehat dimiliki oleh jiwa yang juga sehat. Ini adalah masalah mind and body connection.

Psikosomatis merupakan salah satu gangguan kesehatan atau penyakit yang ditandai oleh bermacam-macam keluhan fisik. Berbagai keluhan tersebut acapkali berpindah-pindah. Sebagai contoh dalam waktu beberapa hari terjadi keluhan pada pencernaan, disusul gangguan pernafasan pada hari-hari berikutnya. Atau kadang keluhan tersebut menetap hanya pada satu sistem saja, misal hanya pada sistem pencernaan (gangguan lambung). Kondisi inilah yang seringkali menjadi sebab berpindah-pindahnya penderita dari satu dokter ke dokter yang lain ("doctor shopping"). Ada sebagian pasien yang kemudian jatuh pada perangkap medikalisasi, yakni upaya atau tindakan dengan berbagai teknik dan taktik, yang membuat mereka terkondisi dalam keadaan sakit dan memerlukan pemeriksaan maupun pengobatan.

Padahal gangguan psikosomatis ini sebenarnya justru disebabkan dan berkaitan erat dengan masalah psikis/psikososial. Alhasil, dapat terjadi gangguan fisik pada seluruh sistem di tubuh manusia mulai dari sistem kardiovaskular, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, saluran urogenital (saluran kencing) dan sebagainya.

GEJALA YANG TAMPAK

Manifestasi klinis psikosomatis yang banyak dijumpai di masyarakat berupa gejala sakit kepala, mudah pingsan, banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pada lambung, diare, mudah gatal-gatal dan sebagainya dengan frekuensi yang berulang-ulang.

Dalam ilmu kedokteran jiwa (Psikiatri) kasus semacam ini seringkali ditemukan dengan ciri khas khusus. Yakni penderita merasa yakin bahwa gangguan-gangguan yang dialaminya merupakan rangkaian gejala penyakit tertentu. Penderita merasa kecewa karena meskipun telah melalui konsultasi dan mendapat pemeriksaan dokter ternyata secara medis/fisik tidak ditemukan suatu kelainan. Karena tidak puas, penderita cenderung mengambil inisiatif penyembuhan sendiri yaitu dengan sering berpindah-pindah dokter. Biasanya penderita penyakit psikosomatis menyangkal dan menolak untuk membahas serta mengutarakan problem atau konflik dalam kehidupan yang dialaminya ketika berhadapan dengan dokter. Meskipun sudah didapatkan gejala ansietas (kecemasan) dan depresi pada dirinya.

Keadaan ini tentu sangat merugikan bagi penderita, karena selain terganggu dengan keluhan yang dideritanya, biaya berobat dan biaya pemeriksaan-pemeriksan penunjang lain yang biasanya termasuk dalam rangkaian pengobatan dapat melonjak sangat tinggi. Bahkan secara signifikan hasil penelitian dalam kurun waktu terakhir menunjukkan bahwa hampir 80 % pasien yang datang berobat adalah penderita kasus psikosomatis. Ironisnya, jumlah ini kian bertambah sejalan dengan membengkaknya biaya hidup di segala sektor. Tentunya kita akan berada dalam kondisi yang lebih baik apabila kasus psikosomatis ini dapat ditangani dengan lebih tepat.

Dalam pengertian awam istilah stres sering disalahartikan sebagai suatu penyakit atau gejala yang berhubungan dengan masalah psikis/kejiwaan. Padahal, makna stres itu sendiri-- jika ditinjau dari sudut ilmu kedokteran dan psikologi - adalah respon normal tubuh yang bersifat adaptif terhadap perubahan di lingkungan atau luar tubuh, sebagai stresor, yang menimbulkan perubahan atau mekanisme pertahanan tubuh. Respon tubuh terhadap stresor atau penyebab stres dapat berupa perubahan fisik atau emosi.

Ditinjau dari ilmu Kedokteran dan Psikologi, gejala psikosomatis, menurut awam sering disebut stres, muncul ketika tubuh sudah tidak dapat lagi mengatasi stresor. Peristiwa ini sering juga disebut sebagai Kondisi Distress. Pada tahap inilah biasanya penderita psikosomatis datang ke dokter dengan gejala-gejala sebagaimana disebut di awal tulisan ini.

CARA PENANGANAN

Perkembangan dalam terapi ilmu kedokteran dewasa ini-- sesuai dengan definisi WHO tahun 1994 tentang "konsep sehat"-- adalah sehat secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual, maka terapi pun seyogyanya dilakukan secara holistik. Maksudnya, tidak hanya gejala fisik saja yang ditangani tetapi pemeriksaan pada faktor-faktor psikis yang biasanya sangat mendominasi penderita psikosomatis pun menjadi prioritas. Seorang dokter seyogyanya mampu menyakinkan dan menenangkan penderita penyakit psikosomatis ini sehingga mereka tidak terlalu memikirkan kondisi penyakitnya. Berempati dalam mendengarkan segala keluhan penderita yang berkaitan dengan masalah kehidupan yang dihadapinya sebagai salah satu cara terapi (ventilasi) juga menjadi salah satu tugas dokter dalam menangani penyakit ini. Dengan demikian penderita akan lebih merasa tenang.

Berikutnya adalah re-edukasi dan re-assurance. Ini dimaksudkan untuk meyakinkan dan menjamin penderita bahwa segala masalah yang dihadapi dapat diatasi. Biasanya pada tahap ini peran dokter/psikiater atau rohaniwan sangat membantu.

Selanjutnya berupa anjuran untuk memperbaiki kondisi lingkungan dalam keluarga, sosial ekonomi, dan juga di lingkungan pekerjaannya. Sebab, tidak jarang penyebab masalah psikis adalah orang-orang terdekat di sekitar penderita.

Karena itu, masyarakat wajib memahami sungguh-sungguh masalah psikosomatis ini. Lebih-lebih para praktisi medis. Mereka harus lebih proaktif dan bertindak profesional sehingga masyarakat/pasien tidak (di)-jatuh-(kan) pada pemaksaan terselubung alias medikalisasi.

Karena jelas bahwa psikosomatik adalah masalah gangguan berdasarkan mind and body connection, maka penanganannya harus holistik (terpadu). Hipnoterapi diharapkan mampu menjembatani hubungan antara penyebab psikis di bawah sadar dengan manifestasi klinis pada tubuh.

Apabila ada di antara Anda atau kerabat Anda yang memiliki masalah gangguan psikosomatis / psychosomatic dysorder, mengunjungi dokter yang memahami hipnoterapi adalah atau datang ke seorang Hypnotherapist adalah keputusan yang tepat.

Hubungi
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl kelapa sawit raya blok DD no. 15
Kelapa gading
Telp 081114945 99

Kamis, 22 September 2016

Diet sehat melalui Hypnoramping


Jika kamu sedang dalam proses diet, jangan lupa untuk tetap makan 3x sehari, tentu dengan porsi yang berbeda, boleh ngemil dan ngemilnya harus sehat..
Diet bukan berarti pantang makan
Diet bukan berarti menyiksa tubuh
Diet adalah alasan yang tepat untuk kesehatan tubuh
Diet harus menyenangkan.
(Dr.prapti)

Seperti hypnoramping..  adalah cara diet yang menyenangkan melalui hypnotherapy.

Http://hypnoramping.blogspot.com
Http://theraafiat.blogspot.com

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok DD no.15
Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telp/wa 08111494599
087883171247
Selamat berdiet ..

Rabu, 21 September 2016

Mengobati Psychosomatis


Psychosomatis

Hipnoterapi Sembuhkan Psikosomatis

Banyak kasus dimana analisa dan segala jenis pemeriksaan oleh dokter menunjukkan seseorang secara fisik tidak mempunyai masalah fisik. Namun pada kenyataannya orang tersebut mengeluh karena sakitnya.

Masalah-masalah emosional yang tidak ditangani adalah penyebab 85% penyakit fisik. Itulah mengapa penanganan penyakit fisik tidak membuahkan hasil yang tuntas karena mengabaikan masalah emosional.

Psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala fisik. Dengan kata lain, psikosomatis adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh program pikiran negatif dan/atau masalah emosi seperti stress, depresi, kecewa, kecemasan, rasa berdosa, dan emosi negatif lainnya.

Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah emosi.

Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.

Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik. Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas dapat memacu detak jantung yang cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, dan bernafas cepat.

Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak mengirim impuls tersebut ke berbagai bagian tubuh, dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Gejala:

Psikosomatis ditandai dengan adanya keluhan dengan gejala fisik yang beragam. Namun umumnya penderita mengalami atau mengeluhkan beberapa gejala berikut:
* mual
* muntah
* sendawa
* sakit perut
* rasa pedih
* kulit gatal
* pusing
* dll.

Salah satu bidang penelitian medis yang telah menghasilkan pandangan besar pada waktu ini telah menjadi bagian dari penyakit Psikosomatis. Menurut pakar katanya ini merupakan penelitian dari "psycho" yang artinya pikiran dan "soma" yang berarti tubuh, dan dalam bidang di mana keduanya berkaitan.

Secara khusus ini merupakan penelitian mengenai berapa penyakit yang dimulai dari pikiran dan akhirnya mempengaruhi tubuh. Ini berhubungan dengan kekacauan yang menyeluruh secara mental dan bukan secara fisik. Ini juga berhubungan dengan interaksi pikiran pada tubuh.

Meskipun banyak mencapai titik terang melalui penelitian baru-baru ini, tetapi masih ada daerah besar yang masih menjadi misteri dan banyak hal yang belum dimengerti. Kenyataan yang telah jelas dan telah dibangun adalah bahwa pikiran memiliki pengaruh yang sangat kuat pada tubuh dan kekacauan secara psikologis sering memanifestasikan dirinya dalam gejala fisik.

Suatu ujian medis biasanya akan mengungkapkan tidak adanya penyebab secara organis, namun gejalanya terus berlangsung. Mereka tidak mengada-ada, atau pasien yang membayangkan dirinya menjadi sakit padahal mereka tidak sakit. Mereka adalah korban dari fenomena psikosomatis yang aneh yang merupakan akibat langsung dari gangguan pikiran dan emosi.

Bagaimana cara membedakan psikosomatis dengan penyakit biasa?

Ciri-cirinya psikosomatis ditandai dengan adanya keluhan dengan gejala fisik yang beragam, antara lain seperti yang anda rasakan yaitu mulai dari pegal-pegal, nyeri di bagian tubuh tertentu, mual, muntah, kembung atau perut tidak enak, sendawa, serta sekujur tubuh terasa tidak nyaman. Tak jarang, ada yang merasa kulitnya seperti gatal, kesemutan, mati rasa, pedih seperti terbakar, dan sebagainya.

Rasa sakit di kepala (seperti migrain), nyeri di bagian dada, punggung dan tulang belakang, linu pada persendian, bahkan sampai rasa nyeri saat berhubungan seks juga bisa saja disebabkan oleh masalah emosi. Keluhan semacam itu bisa berlangsung lama dan berulang-ulang serta berganti-ganti atau berpindah-pindah tempat, dan memang bisa dirasa sangat mengganggu sehingga wajar jika Anda bolak-balik memeriksakan diri ke dokter.

Orang yang mengalami psikosomatis mungkin akan sulit membedakan apakah penyakit yang diderita itu psikosomatis atau disebabkan gangguan organis biasa, apalagi jika masalah emosi/pikiran penyebab sakit itu tidak disadari. Cara paling mudah dan akurat untuk mengetahui apakah suatu penyakit adalah psikosomatis atau sakit biasa adalah dengan hypnosis. Pikiran bawah sadar tahu apa yang terjadi pada Anda.

Hypnotherapist bisa bertanya langsung ke pikiran bawah sadar Anda.

Namun, saran kami: Apabila anda sakit, tetaplah periksa ke dokter. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan secara medis tidak ditemukan akar penyebab masalahnya, maka diduga kuat anda mengalami psikosomatis. Begitu pula apabila penyakit-penyakit ringan sering kambuh seolah tak ada hentinya. Kemungkinan anda mengalami psikosomatis.

Gejala psikosomatis bisa saja diringankan dengan obat-obatan semisal penahan rasa sakit. Namun itu hanya menahan sementara, dan gejala penyakit akan muncul kembali berulang-ulang, dan kadang dalam bentuk yang berbeda-beda. Obat-obatan hanya menangani gejala. Selama penyebabnya (program pikiran dan emosi negatif) masih ada, gejala penyakit akan terus timbul.

Maka dari itu anda membutuhkan hypnosis, satu-satunya solusi yang kami tahu paling cepat untuk menyembuhkan psikosomatis. Bagi hypnotherapist, menyembuhkan psikosomatis bukanlah hal yang rumit. Pasien akan dibimbing memasuki kondisi somnambulis (kondisi hypnosis yang dalam) untuk menemukan akar masalah dan kemudian membereskannya.

Apabila masalahnya adalah program pikiran yang salah, berkaitan dengan sistem kepercayaan, salah paham dan sebagainya, maka dilakukan re-edukasi atau pembelajaran ulang agar klien mempunyai pikiran yang benar dan keyakinan baru yang positif. Sedangkan bila sebabnya adalah emosi negatif, seperti depresi, kecewa dan rasa bersalah, maka pikiran bawah sadar dipersilakan menyadari masa lalu sebagai sebuah pelajaran, menerima dirinya sepenuhnya, dan berbahagia dengan kondisi saat ini.

Pengobatan

Ada dua macam pengobatan untuk gangguan psikosomatik, pengobatan fisik dan mental. Pengobatan fisik disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Sedangkan perawatan mental dapat dilakukan dengan hipnoterapi, atau dengan bantuan psikolog.

Hipnoterapi merupakan penyembuhan yang aman, alami dan tanpa efek samping. (HermawanGS)

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok DD no.15
Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telp/wa 08111494599
087883171247

Http://theraafiat.blogspot.com
Http://hypnotistherapy.blogspot.com